PKS Dukung Rehabilitasi Al Khoziny Menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Politikus senior dari Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, mengungkapkan dukungan terhadap rencana pemerintah untuk menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam pembangunan ulang gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Kejadian ambruknya gedung pesantren tersebut menyisakan dampak signifikan, baik bagi santri maupun masyarakat sekitar.

Hidayat menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk keberadaan pesantren. Dia berpendapat bahwa alokasi anggaran untuk pesantren merupakan keharusan, baik melalui dana abadi maupun langsung dari APBN, demi memastikan keberlangsungan pendidikan di institusi tersebut.

Beliau menjelaskan bahwa insiden ambruknya gedung harus menjadi momentum untuk evaluasi dan perbaikan. Pemerintah seharusnya hadir dalam memberikan perhatian yang lebih besar kepada pesantren yang memiliki peran penting di masyarakat.

Peran Penting Pesantren dalam Masyarakat dan Pendidikan

Pesantren telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di Indonesia, terutama dalam mendidik generasi muda dengan nilai-nilai agama. Hidayat percaya bahwa pesantren harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah agar dapat beroperasi dengan baik. Dukungan anggaran yang memadai sangat penting untuk memastikan fasilitas yang aman dan layak bagi santri.

Selain itu, Hidayat mendorong pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama. Hal ini dianggap perlu agar pengelolaan dan pengawasan terhadap pesantren dapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga program-program bantuan dapat disalurkan secara tepat dan merata.

Selama ini, pengelolaan pesantren hanya dialokasikan melalui direktorat yang berada di bawah dirjen. Dengan dibentuknya Ditjen Pesantren, diharapkan dapat menjangkau lebih banyak pesantren dan memberikan bantuan yang lebih optimal. Hidayat menyatakan pentingnya dukungan yang lebih besar agar pesantren dapat berkembang lebih baik.

Alokasi Anggaran APBN untuk Pendidikan Agama

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk lembaga pendidikan umum dan juga pesantren. Namun, Hidayat mengungkapkan bahwa alokasi tersebut belum sebanding dengan jumlah pesantren yang ada. Sebagian besar pesantren merasa kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah.

Dia menyarankan agar anggaran dari Dana Abadi Pesantren lebih bermanfaat dan tidak hanya terbatas pada beasiswa. Menurutnya, program-program ini harus diperluas agar dapat menjangkau lebih banyak aspek dalam pengembangan pesantren, seperti peningkatan fasilitas dan pembenahan infrastruktur.

Hidayat juga menekankan bahwa pemerintah perlu menunjukkan komitmennya agar pesantren bisa menikmati manfaat dari dana-dana yang ada. Sumber daya yang tidak optimal dalam mendukung keberadaan pesantren menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi secara serius.

Reaksi Terhadap Proyek Pembangunan Gedung Pesantren

Pernyataan Hidayat mendapat dukungan dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar. Cak Imin, sapaan akrabnya, menilai bahwa proyek pembangunan gedung baru untuk Ponpes Al Khoziny sangat layak mendapatkan bantuan dari APBN. Dia mempertanyakan kritik yang muncul terkait rencana pembangunan tersebut.

Cak Imin menjelaskan bahwa dengan jumlah santri mencapai 1.900 orang, penting bagi pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang layak dan aman. Proyek ini bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga tentang memberikan keadilan pendidikan bagi ribuan santri.

Dia meminta agar pihak-pihak yang menentang rencana tersebut memberikan solusi yang nyata. Kritikan tanpa alternatif untuk membantu pendidikan di pesantren justru akan memperburuk situasi. Prioritas pemerintah haruslah menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi para santri.

Related posts